Beton
Beton terdiri atas agregat, semen dan air yang
dicampur bersama-sama dalam keadaan plastis dan mudah untuk dikerjakan. Karena
sifat ini menyebabkan beton mudah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan
pengguna. Sesaat setelah pencampuran, pada adukan terjadi reaksi kimia yang
pada umumnya bersifat hidrasi dan menghasilkan suatu pengerasan dan pertambahan
kekuatan.
Sifat-sifat beton pada umumnya dipengaruhi oleh
kualitas bahan, cara pengerjaan, dan cara perawatannya. Karakteristik semen
mempengaruhi kualitas beton dan kecepatan pengerasannya. Gradasi agregat halus
mempengaruhi pengerjaannya, sedang gradasi agregat kasar mempengaruhi kekuatan
beton. Kualitas dan kuantitas air mempengaruhi pengerasan dan kekuatan
Pada saat keras, beton diharapkan mampu memikul
beban sehingga sifat utama yang harus dimiliki oleh beton adalah kekuatannya.
Kekuatan beton terutama dipengaruhi oleh banyaknya air dan semen yang digunakan
atau tergantung pada faktor air semen dan derajat kekompakannya. Adapun faktor
yang mempengaruhi kekuatan beton adalah perbandingan berat air dan semen, tipe
dan gradasi agregat, kualitas semen, dan perawatan (curing).
Sifat beton pascabakar
Beton pada dasarnya tidak diharapkan mampu menahan
panas sampai di atas 250º C. Akibat panas, beton akan mengalami retak,
terkelupas (spalling), dan kehilangan kekuatan. Kehilangan kekuatan
terjadi karena perubahan komposisi kimia secara bertahap pada pasta semennya.
Selain itu, panas juga menyebabkan beton berubah warna. Bila beton dipanasi
sampai suhu sedikit di atas 300 º C, beton akan berubah warna menjadi merah
muda. Jika di atas 600 º C, akan menjadi abu-abu agak hijau dan jika sampai di
atas 900 º C menjadi abu-abu. Namun jika sampai di atas 1200̊ º C akan berubah
menjadi kuning. Dengan demikian, secara kasar dapat diperkirakan berapa suhu
tertinggi selama kebakaran berlangsung berdasarkan warna permukaan beton pada
pemeriksaan pertama.
Kuat tekan beton
Kuat tekan beton yakni besarnya beban per satuan
luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu,
yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu
sebuah struktur di mana semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang
dikehendaki, maka semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan.
Kekuatan
tekan karakteristik σ'bk dihitung σ'bk = σ'bm - 1,64 dengan taraf signifikan
5%. Adapun factor lain yang dapat mempengaruhi mutu kekuatan beton sepertI:
1. Proporisi
bahan penyusun
2. Metode
pencampuran
3. Perawatan
4. Keadaan
pada saat pengecoran
Beton Kelas I adalah beton untuk pekerjaan-
nonstrukturil. Untuk pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus.
Pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan ringan terhadap mutu
bahan-bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak disyaratkan pemeriksaan.
Mutu beton Kelas I dinyatakan dengan Bo.
Beton Kelas II adalah beton untuk pekerjaan
strukturil secara umum. Pelaksanaanya memerlukan keahlian yang cukup dan harus
dilakukan di bawah pimpinan tenaga ahli. Beton Kelas II di bagi dalam mutu
standar: Bl, K125, K175, dan K225. Pada mutu B1, pengawasan mutu hanya dibatasi
pada pengawasan sedang terhadap mutu bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan
tidak disyaratkan pemeriksaan. Pada mutu K125, K175, dan K225, pengawasan mutu
terdiri dari pengawasan yang ketat terhadap mutu bahan dengan mengharuskan
pemeriksaan kuat tekan beton secara kontinyu.
Beton
Kelas III adalah beton untuk pekerjaan strukturil dimana di pakai mutu beton
dengan kekuatan tekan karakteristik yang lebih tinggi dari 225 kg/cm².
Pelaksanaanya memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan di bawah pimpinan
tenaga ahli. Disyaratkan adanya laboratorium beton dengan peralatan yang
lengkap yang dilayani oleh tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan mutu
beton secara kontinyu. Mutu beton kelas III dinyatakan dengan huruf K dengan
angka di belakangnya yang menyatakan kekuatan karakteristik beton yang
bersangkutan.
Membaca artikel anda, apakah anda bisa menghubungkannya dengan materi di statistika? Mohon dijelaskan dengan kalimat yang ringkas dan jelas
BalasHapusNur Farida A : bisa pak. karena dengan begitu saya bisa mengetahui probabilitas termperatur terhadap kuat tekan beton. Serta kami dapat mengetahui rata-rata, standar deviasi.
BalasHapusSilahkan diuraikan dengan jelas, ringkas dan mudah dimengerti perihal tema yang anda tampilkan dengan materi Statistika.
BalasHapus